Analisis Kapasitas Terminal Peti Kemas Di Pelabuhan Jayapura

Katwaip, Thresia Veralin (2023) Analisis Kapasitas Terminal Peti Kemas Di Pelabuhan Jayapura. Undergraduated thesis, Universitas Cenderawasih.

	Text (Lembar Persetujuan; Lembar Pengesahan; Pernyataan Keaslian Skripsi; Lembar Persembahan; Abstrak; Kata Pengantar; Daftar Isi; Daftar Gambar; Daftar Tabel) COVER.pdf Download (1MB)
	Text (BAB I Pendahuluan) BAB I.pdf Download (527kB)
	Text (BAB II Tinjauan Pustaka) BAB II.pdf Download (379kB)
	Text (BAB III Metodologi Penelitian) BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (682kB)
	Text (BAB IV Hasil dan Pembahasan) BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text (BAB V Penutup) BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (540kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (489kB)
	Text (Lampiran) LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (759kB)

Abstract

Kota Jayapura merupakan ibukota dari Provinsi Papua dan merupakan pusat perekonomian terbesar di timur Indonesia. Masyarakat dari Jayapura memiliki latar belakang profesi yang berbeda-beda, salah satunya yaitu pedagang. Banyak pedagang-pedagang atau pun masyarakat dari kota Jayapura bahkan dari luar kota dan luar pulau Papua, yang setiap harinya melakukan kegiatan pengiriman dan penerimaan barang. Transportasi yang digunakan adalah transportasi laut dengan menggunakan peti kemas, peti kemas memiliki harga yang terjangkau untuk menampung barang dalam jumlah yang besar. Setiap tahunnya pengiriman dan penerimaan barang di Kota Jayapura semakin bertambah dan meningkat, untuk itu harus ada evaluasi di Pelabuhan Jayapura khususnya terminal peti kemas Jayapura. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas terminal peti kemas dan sistem penanganan barang yang digunakan pada lapangan penumpukkan. Hasil yang diperoleh BOR pada tahun 2021 mencapai 58,87 % dan YOR yang diperlukan pada tahun 2015-2026 adalah 54,85 % dengan luasannya yaitu 30.367 m2 dengan dwelling time harus dikurangi dari 7 hari menjadi 4 hari. Pada perhitungan produktivitas alat yang digunakan untuk penumpukkan peti kemas masih mampu menangani arus peti kemas sampai tahun 2026, namun waktu yang dibutuhkan peralatan tersebut masih memakan waktu yang lama utuk bongkar muat peti kemas untuk satu kapal

Actions (login required)

View Item