Jama’ah Islamiyah dan Upaya Penanggulangannya di Era Presiden Joko Widodo (2014-2019)

Kareyau, Agnita Jequelen (2020) Jama’ah Islamiyah dan Upaya Penanggulangannya di Era Presiden Joko Widodo (2014-2019). Undergraduated thesis, Universitas Cenderawasih.

	Text (Abstrak) COVER-DFTAR ISI.pdf Download (778kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB I.pdf Download (262kB)
	Text (Bab 2 Gambaran Umum) BAB II.pdf Download (383kB)
	Text (Bab 3 Pembahasan) BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (299kB)
	Text (Bab 4 Penutup) BAB IV.pdf Download (166kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (252kB)

Abstract

Persoalan terorisme menjadi booming setelah peristiwa 9/11 di Amerika Serikat, di Indonesia sendiri isu terorisme ini juga bukan hal baru mengingat banyak terjadi kasus pengeboman di Indonesia sejak awal tahun 2000-an. Salah satu peristiwa pengeboman di Indonesia yang paling terkenal adalah peristiwa Bom Bali I oleh Jamaah Islamiyah. Dalam pergerakannya, Jamaah Islamiyah berafiliasi dengan jaringan teroris lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu Jamaah Islamiyah melahirkan beberapa sel teroris baru, seperti Jamaah Ansharud Daulah (JAD), Jamaah Ansharut Tauhid, dan Jamaah Anshorut Syariah (JAS). Jamaah Islamiyah merupakan ancaman besar bagi Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi, keamanan, dan kesatuan. Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian serupa kedepannya, serta untuk menjelaskan kepada khayalak umum tentang ancaman dari jamaah islamiyah yang menganut paham radikal, dimana paham-paham radikal ini sangat berbahaya bagi kesatuan dan keamanan Negara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbasis studi kepustakaan, penggunaan internet, buku, dan melalui berita di tv. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa pergerakan Jamaah Islamiyah ini dapat mengancam keamanan dan pertahanan Negara Indonesia karena adanya perbedaan ideologi dengan dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila. Terdapat ancaman terjadi konflik SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan), perekonomian Indonesia yang terganggu, munculnya sel-sel teroris lokal baru seperti sel teroris pecahan Jamaah Islamiyah di Indonesia. Presiden Joko Widodo berupaya menangani perkembangan terorisme di era sekarang ini, sehingga penulis memberi masukan atau saran menurut penulis perlu diadakan pengawasan dalam dunia pendidikan perlunya edukasi tentang keagamaan dan pendidikan pancasila. Perlunya wawasan nusantara dan budaya serta menanamkan sikap toleransi untuk menghindari perbedaan (rasisme), penting juga ada pendekatan lunak dari segi keamanan, harus ada pembaharuan dibidang ekonomi untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

Actions (login required)

View Item